Mendag: Pameran Virtual jadi Terobosan Genjot Ekspor di Tengah Pandemi
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto sampaikan, pameran virtual adalah inovasi dalam mengungkit export dan ekonomi nasional di tengah-tengah wabah Covid-19.
pemahaman seputar indeks massa tubuh
Dengan pameran virtual, kita tetap memperlihatkan keberadaan dan mempromokan dan pasarkan semua keunggulan produk prospektif di tengah-tengah limitasi fisik karena wabah Covid-19.
Hal itu dikatakan Mendag Agus waktu memberikan sepatah kata pada Eastfood Indonesia dan Seafood Show Expo, Indo Licensing Expo dan Virtual Refritech Expo pada ini hari, Selasa, (8/12/2020).
Pameran export virtual yang berjalan pada 8-13 Desember 2020 itu diadakan oleh PT Kristamedia Pratama.
"Pameran virtual ini adalah inovasi untuk menggerakkan keberlanjutan dan kenaikan promo produk Indonesia ke pasar global di periode wabah. Diinginkan pameran virtual ini bisa menjadi momen bangunnya geliat promo dan export produk Indonesia," terang Mendag.
Mendag sampaikan, bermacam usaha sudah dikerjakan pemerintahan pusat, pemda, federasi, beberapa aktor usaha, atau faksi swasta yang lain untuk menjaga dan tingkatkan export Indonesia.
"Misalnya, penetratif pasar lewat bermacam pembicaraan kesepakatan perdagangan dan peningkatan pasar dengan aktivitas promo. Disamping itu, Kementerian Perdagangan mengadakan Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition pada 10—16 November 2020 yang sukses mencatat transaksi bisnis sebesar USD 689,2 juta," tambah Mendag.
Mendag menghargai PT Kristamedia Pratama sebagai pelaksana yang sudah memberikan dukungan usaha pemerintahan pusat dalam kenaikan export.
"Perusahaan ini sudah menginisiasi dan berusaha keras menyiapkan aktivitas ini bersama faksi berkaitan yang lain," kata Mendag.
Di tengah-tengah pelambatan ekonomi dan perdagangan global yang disebabkan wabah Covid-19, neraca perdagangan Indonesia masa Januari-Oktober 2020 masih menulis angka surplus sebesar USD 17,08 miliar.
Pada Januari-September 2020, export makanan buatan indonesia capai USD 3,1 miliar atau naik 3,6 % YoY. Export itu dikuasai oleh udang, wafer, dan kopi instant dengan pangsa semasing sejumlah 10,7 %, 7,2 %, dan 7,1 %.
Pada masa yang serupa, export makanan buatan Indonesia yang alami kenaikan berarti yakni bahan kopi Negara khusus arah export makanan buatan Indonesia diantaranya Amerika Serikat, Filipina, dan Malaysia dengan pangsa semasing 21,2 %, 14,7 %, dan 7,4 %.
Pada masa itu, negara arah export makanan buatan Indonesia yang alami kenaikan berarti yakni diantaranya Amerika Serikat (25,3 % YoY), Malaysia (23,2 persen), dan Thailand (22,7 %).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepaskan export nasional ke pasar global di Lamongan, Jawa Timur. Pelepasan ini dituruti oleh 113 perusahaan dengan nilai USD 1,65 miliar atau sama dengan Rp 23,75 triliun. Export produk Indonesia ini dituruti oleh 79 perusahaan non-UKM dan 54 UKM.
"Keseluruhan export di Desember 2020 sebesar USD 1,64 miliar atau sama dengan Rp 23,75 triliun," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, di Lamongan, Jumat, (4/11/2020).
Agus menjelaskan, dari 79 perusahaan non-UKM itu, ada satu perusahaan yang baru pertamanya kali lakukan export pertama. Perusahaan itu ialah PT Universal Taktikc Alliance.
Perusahaan yang dari Mojokerto Jawa Timur ini untuk pertamanya kali mengekspor cerutu ke Jepang sebesar USD 86.400 atau sama dengan Rp. 1,25 miliar.
"PT Universal Taktikc Alliance dari Mojokerto Propinsi Jawa Timur, di mana sukses mengekspor produk cerutu sebesar USD 86,400 atau sama dengan Rp 1,25 miliar ke pasar Jepang," katanya.
Dalam memberikan dukungan kenaikan daya saing produk export, Agus menyebutkan sudah memberi suport berbentuk pembiayaan export ke 14 UKM sebesar Rp 167 miliar.
Disamping itu, sudah disahkan juga posisi baru ITPC Mexico City ke posisi yang lebih vital. Maksudnya agar tingkatkan export produk Indonesia ke Mexico City.
"Barusan pagi sudah disahkan posisi baru ITPC Mexico City ke posisi yang lebih vital," katanya akhiri.
Menanggapi penebaran virus Corona, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Agus Suparmanto, akan batasi barang import yang masuk di Indonesia. Khususnya import yang dari China.